Tampilkan postingan dengan label IT. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Juli 2022

thumbnail

Microsoft Hadirkan Inovasi Fitur untuk Dukung Bekerja Hybrid



Microsoft memperkenalkan berbagai inovasi produk yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman kerja hybrid agar bisa lebih efektif bagi semua orang.

Modern Work & Security Business Group Lead Microsoft Indonesia Wahjudi Purnama mengatakan saat ini tantangan bagi setiap organisasi adalah bisa memenuhi ekspektasi para karyawan, sambil menyeimbangkannya dengan pencapaian bisnis di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19.

Apalagi sambung dia, berdasarkan laporan Work Trend Index tahunan kedua dari Microsoft yang bertajuk Great Expectations: Making Hybrid Work Work, sebanyak 66 persen pekerja di Indonesia lebih mempertimbangkan untuk beralih ke sistem kerja remote atau hybrid.

 
1. Microsoft Teams

Wahjudi menyebut saat ini lebih dari 270 juta orang telah menggunakan Teams untuk kerja hybrid sejak Teams diluncurkan lima tahun lalu.

Saat ini, perusahaan telah menghadirkan beberapa pembaruan seperti Teams Connect shared channels yang memungkinkan kolaborasi dengan orang-orang di dalam dan luar organisasi dari satu ruang kerja bersama. Fitur ini sudah tersedia dalam versi pratinjau publik.

Untuk menjembatani kesenjangan antara ruang kerja digital dan fisik, sebuah layout baru untuk rapat di Teams Rooms, yaitu front row, kini juga sudah tersedia dalam versi pratinjau.

Inovasi lainnya, adalah solusi layar berkemampuan sentuh baru untuk Teams Rooms dari Neat dan Yealink yang sedang dalam proses sertifikasi untuk Teams Rooms di perangkat Android.

Dia mengungkapkan, perangkat ini menggabungkan audio, video, layar sentuh, dan komputasi dalam satu unit sehingga memungkinkan implementasi yang mudah dan pengalaman kolaborasi yang lebih baik.

Fitur interpretasi bahasa di Teams juga memungkinkan penerjemah untuk mengubah apa yang dikatakan pembicara jadi bahasa lain dalam waktu singkat. Penyelenggara meeting dapat menugaskan penerjemah dan memilih hingga 16 kombinasi sumber dan target bahasa, sementara peserta dapat mendengarkan terjemahannya.

Selanjutnya, Microsoft Whiteboard di Teams.Fitur ini menawarkan serangkaian kemampuan baru yang menghidupkan kolaborasi visual, termasuk kursor kolaborasi, lebih dari 50 templat baru, reaksi kontekstual, dan kemampuan untuk membuka whiteboards yang ada, serta berkolaborasi dengan rekan kerja eksternal dalam meeting Teams.

Fitur baru yang disebut Inspiration Library juga akan dihadirkan di dalam Microsoft Viva versi pratinjau publik, sebagai bagian dari aplikasi Viva Insights di Teams. Fitur ini dirancang untuk memberi karyawan, manajer, dan pemimpin akses mudah ke sumber-sumber terkemuka untuk thought leadership dan best practices seperti “Harvard Business Review” dan “Thrive”

 
2. Microsoft 365

Untuk meningkatkan pengalaman brainstorming secara hybrid, menyelesaikan tugas, dan membuat keputusan bersama tanpa harus beralih tempat atau aplikasi, Microsoft memperkenalkan komponen Loop dalam email Outlook.

Proses RSVP untuk meeting di Outlook sekarang memungkinkan peserta untuk mencatat apakah mereka berencana menghadiri meeting secara langsung atau secara virtual.

Kemudian untuk mendukung kerja yang lebih fleksibel, dua pengalaman dalam PowerPoint, cameo dan studio rekaman, juga sedang diintegrasikan. Hal ini akan memungkinkan presenter untuk menyampaikan presentasi dengan PowerPoint Live di Teams, baik mereka menghadiri meeting atau tidak.


3. Windows 11

Data terbaru Work Trend Index 2022 Microsoft menunjukkan bahwa masalah dan risiko keamanan siber adalah salah satu sumber kekhawatiran utama bagi para pemimpin bisnis di tahun mendatang.

Namun dengan built-in chip untuk proteksi cloud, Windows 11 dapat membantu organisasi menjawab tantangan keamanan baru dari tempat kerja hybrid, baik untuk sekarang maupun di masa depan.

Berikut beberapa fitur baru yang diperkenalkan, antara lain deteksi dan perlindungan terhadap phishing yang diintegrasikan ke dalam Windows dengan Microsoft Defender SmartScreen.

Selanjutnya manajemen aplikasi untuk Microsoft Edge akan memberikan lebih banyak fleksibilitas terkait bagaimana dan di mana karyawan bekerja. Dengan kebijakan perlindungan aplikasi yang diterapkan di Endpoint Manager for Edge di Windows, administrator akan dapat mengkonfigurasi bagaimana data masuk dan keluar dari organisasi mereka, serta menentukan tingkat ancaman Windows Defender yang diizinkan pada perangkat.

Era baru untuk Microsoft Endpoint Manager juga akan menyatukan endpoint misi yang kritikal dan alat manajemen keamanan sebagai satu solusi berbasis cloud.

Seiring waktu, Wahjudi menyebut Microsoft akan meluncurkan serangkaian kemampuan di Endpoint Manager yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan keamanan endpoint, dan mengurangi TCO.

“Solusi baru ini akan membantu melindungi endpoint di cloud, pada tempat dan di seluruh platform perangkat, serta akan jadi dasar bagi organisasi yang mengadopsi model keamanan Zero Trust,” imbuh dia.

https://tutorkoding.id/microsoft-hadirkan-inovasi-fitur-untuk-dukung-bekerja-hybrid/

Selasa, 05 Juli 2022

thumbnail

4 Kesalahan yang Secara Diam-Diam Menguras Baterai iPhone




 Baterai iPhone dikenal cukup awet dan tahan lama, namun beberapa kesalahan kecil yang kamu lakukan tanpa disadari dapat membuatnya lebih cepat habis.

Kondisi saat kamu meninggalkan ponsel dan sejumlah hal yang kamu lakukan, semuanya bisa berdampak. Jika ingin baterai iPhone bertahan lebih lama, jangan lakukan empat kesalahan di bawah ini.

1. Suhu Dingin

Dingin dan panas dapat memiliki efek negatif pada iPhone. Temperatur yang tinggi dapat menyebabkan iPhone menjadi terlalu panas dan lemot sehingga ponsel perlu diistirahatkan.

Tetapi dingin yang ekstrem dapat menyebabkan baterai terkuras lebih cepat.

Seperti yang dikatakan Apple sendiri, menggunakan perangkat iOS atau iPadOS dalam kondisi yang sangat dingin di luar jangkauan operasinya dapat mempersingkat masa pakai baterai untuk sementara dan dapat menyebabkan perangkat kamu mati.

"Masa pakai baterai akan kembali normal saat kamu mengembalikan perangkat ke suhu sekitar yang lebih tinggi. Perangkat iOS atau iPadOS kamu mungkin tidak dapat mengisi daya atau dapat berhenti mengisi daya jika terlalu dingin," kata Apple sebagaimana dikutip dari The Sun, Selasa (4/7/2022).

2. Kecerahan Layar Terlalu Tinggi

Cahaya pada layar adalah salah satu 'pengisap' baterai terbesar. Jika kamu sering menggunakan iPhone, maka jelas baterai akan lebih cepat habis, dan itu sebagian besar karena layar.

Menurunkan kecerahan dapat membantu. Memastikan layar mati saat kamu tidak menggunakan ponsel juga akan menghemat daya baterai.

3. Aplikasi 'Nakal'
Aplikasi yang berjalan di background juga akan menghabiskan baterai. Jadi, ada baiknya kamu memeriksa seberapa banyak aplikasi yang sedang berjalan.

Kamu dapat melihatnya dengan masuk ke 'Pengaturan' dan pilih 'Baterai'. Di bagian bawah, kamu akan melihat daftar aplikasi yang menggunakan baterai paling banyak.

Ketuk masing-masing, dan itu akan merinci berapa menit yang digunakan di latar belakang dan di layar.

4. Cakupan Jaringan yang Buruk

Jika kamu berada di tempat dengan jangkauan jaringan yang buruk, tentunya ini dapat berdampak pada baterai juga.

Itu karena ponsel kamu akan terus memindai koneksi yang lebih baik. Cobalah untuk tetap menggunakan WiFi sebisa mungkin. Jika jaringan kamu benar-benar buruk, pertimbangkan untuk beralih ke provider lain.

Bocoran Tanggal Peluncuran iPhone 14 Series, Sudah Tidak Sabar?


 

Apple digadang-gadang bakal merilis iPhone 14 series sebagai smartphone terbaru perusahaan. Sebelumnya, berbagai bocoran tentang desain hingga fitur iPhone 14 atau iPhone 14 Pro sudah banyak diungkap di internet.

Kini, peluncuran iPhone 14 series makin dekat. Tanggal pre-order perangkat ini pun dinanti-nanti. Lantas kapan iPhone 14 dan iPhone 14 Pro dirilis? Ada yang bilang tanggal 6 September atau 13 September 2022.

Mengutip 9to5Mac, Senin (4/7/2022), sebelum menebak kapan Apple merilis iPhone 14 series, ada baiknya kita mengetahui dulu jadwal perilisan iPhone dari tahun ke tahun.

Jika smartphone lain biasanya dirilis vendor pada paruh pertama tiap tahunnya, Apple justru konsisten mengumumkan dan merilis model iPhone baru tiap bulan September.

- iPhone 13 dirilis 23 September 2021

- iPhone 12 dirilis 23 Oktober 2020

- iPhone 11 dirilis 20 September 2019

- iPhone XS dirilis 21 September 2018

- iPhone X dirilis 3 November 2017

- iPhone 8 dirilis 22 September 2017

- iPhone 7 dirilis 16 September 2006

Melihat jadwal di atas, tanggal perilisan iPhone selalu konsisten, namun ada dua pengecualian.

Di mana, iPhone 12 series ditunda perilisannya selama satu bulan karena dampak pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Pengecualian kedua, iPhone X diumumkan pada bulan September, tetapi tidak dirilis hingga November. Sementara itu, iPhone X didukung desain yang benar-benar baru dan merupakan iPhone pertama dengan dukungan fitur Face ID.

Sementara, lini iPhone 14 diharapkan hadir dengan sejumlah peningkatan dari segi kamera, desain lebih baru untuk iPhone 14 Pro, dan iPhone 14 Pro Max.

Kemungkinan Besar Rilis 13 September 2022

Misalnya, model iPhone 14 Pro digadang-gadang menampilkan punch hole dan notch berbentuk mirip pil, alih-alih notch lebar seperti versi sebelumnya.

Selain itu, dilaporkan akan ada peningkatan kamera selfie. Lalu iPhone 14 Pro akan hadir dalam balutan warna ungu hingga kemungkinan adanya fitur Always On.

Tahun ini, iPhone 14 series diduga akan rilis pada September, sama seperti deretan iPhone sebelumnya. Ada empat versi iPhone yang dirilis yakni iPhone 14, iPhone 14 Max, iPhone 14 Pro, dan iPhone 14 Pro Max.

Sementara untuk tanggalnya, Apple diperkirakan mengumumkan iPhone 14 series pada 6 September atau 13 September 2022.

Hal ini mengingat adanya perayaan Hari Buruh di AS pada 5 September. Jadi, tanggal yang paling mungkin bagi Apple untuk merilis iPhone 14 series adalah 13 September 2022.

Belum ada Laporan Soal Penundaan

Meski begitu, selama Apple belum menyebar undangan, tanggal di atas masih bisa berubah, apalagi kemungkinan adanya penundaan.

Seperti diketahui, ada berbagai hal yang kini bisa mempengaruhi rantai pasokan. Mulai dari kekurangan chip hingga lockdown karena Covid-19.

Sejauh ini hanya ada satu laporan yang menunjukkan bahwa iPhone 14 menghadapi penundaan produksi. Namun, penundaan kemungkinan terjadi pada iPhone 14 Max, dan tidak pada ketiga model iPhone 14 lainnya.

Analis Apple Ming-Chi Kuo mengatakan, jajaran iPhone 14 masih ada di jalur yang direncanakan untuk peluncuran pada September mendatang. Ia mencatat, iPhone 14 Max bisa saja rilis belakangan.

Apple sendiri diketahui akan selalu memprioritaskan produksi iPhone di atas produk lainnya. Hal ini karena iPhone merupakan sapi perah terbesar bagi perusahaan di mana pendapatan Apple terbanyak berasal dari iPhone.

Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)

https://www.liputan6.com/tekno/read/5005128/4-kesalahan-yang-secara-diam-diam-menguras-baterai-iphone

Sabtu, 02 Juli 2022

thumbnail

Engineer Garap Chip yang Bisa Bikin Ponsel Selalu Baru, Tanpa Ganti Smartphone




Engineer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) belum lama ini mengembangkan chip yang bisa membuat perangkat smartphone tetap mutakhir tanpa berganti ponsel.

Mengutip Gizchina, Kamis (30/6/2022), desain chip yang seperti Lego ini terdiri dari dua lapisan. Menurut peneliti, satu lapisan hadir dengan alternate sensing layer (penginderaan bergantian).

Sementara, lapisan lainnya adalah dioda pemancar cahaya yang digunakan chip untuk berkomunikasi secara optik. Dalam desain chip baru mereka, para engineer memasangkan sensor gambar dengan serangkaian sinapsis buatan.

Metode tradisional tersebut meneruskan sinyal sensor ke prosesor melalui kabel fisik.

Selanjutnya, tim membuat sistem optik antar setiap sensor dan susunan sinapsis buatan, untuk memungkinkan komunikasi antar lapisan tanpa memerlukan koneksi fisik.

Dari situ, nantinya para profesional bisa dengan mudah mengkonfigurasi, menukar, menumpuk, dan menambahkan sensor dan prosesor baru.

Dengan cara ini, orang hanya perlu menanamkan chip dengan sensor dan prosesor terbaru di ponsel mereka untuk meningkatkan ponsel ke versi terbaru tanpa harus ganti smartphone.

Pengguna pun tidak perlu gantismartphoneberulang kali. Selain menghemat uang, teknologi ini juga bisa membantu mengurangi limbah elektronik.


Project Ara


Terlepas dari itu, Google sebelumnya telah mengerjakan Project Ara. Proyek ini merupakan proyek ponsel modular yang dirancang untuk memungkinkan pengguna menambah atau melepas baterai ekstra, kamera, speaker, dan komponen lainnya kapan saja.

Meski begitu, Project Ara akhirnya dihentikan dan Google belum mengungkapkan alasan spesifiknya. Ada kemungkinan Google tidak optimis tentang pemasaran ponsel modular.

Oleh karena itu, chip AI ala Lego yang dikembangkan MIT ini bisa dikomersialkan sehingga memungkinkan pengguna untuk mewujudkan kebebasan kustomisasi ponsel.

Terlepas dari temuan tersebut, smartphone memiliki batas usia penggunaan, sehingga ada kalanya perangkat itu tidak bisa digunakan seterusnya.


Terlebih, seiring berjalannya waktu, teknologi di smartphone Android terus ditingkatkan. Karenanya, seiring berjalannya waktu, fungsi-fungsi di smartphone-mu mungkin sudah tidak bisa mengikuti aktivitasmu.


Dengan kondisi tersebut, kamu tentu perlu mengganti perangkat milikmu ke model terbaru. Selain bisa lebih mendukung aktivitasmu, kamu juga bisa merasakan beragam fitur baru sudah tersedia.

Biasanya, sebuah smartphone diperkirakan dapat bertahan dengan penggunaan dalam kurun waktu empat sampai lima tahun. Hanya, hal ini memang tetap bergantung dengan penggunaan maupun dukungan vendor terhadap perangkat tersebut.

Oleh sebab itu, Tekno Liputan6.com akan memberikan tanda-tanda yang menunjukkan sebuah HP Android perlu diperbarui. Apa saja tanda-tandanya? Simak daftarnya berikut ini seperti dikutip dari Make Use Of, Senin (20/6/2022),


1. Baterai Cepat Habis

Tanda pertama yang menunjukkan waktunya kamu perlu mengganti perangkat ke versi terbaru adalah ketika baterai smartphone tersebut cepat habis. Sebab, baterai merupakan salah satu komponen penting dalam smartphone.


Hal ini memang wajar, karena baterai lithium-ion yang ada di perangkat Android memiliki masa pakai dan berkurang kapasitasnya. Oleh sebab itu, setelah beberapa kali pengisian daya, kapasitas baterai tentu akan berkurang.

Sebagai solusi, kamu tentu bisa mengganti baterai tanpa perlu membeli perangkat baru jika memang ini menjadi permasalahan.


Namun perlu diingat, ada beberapa tanda lain yang juga perlu kamu pertimbangkan untuk mengganti perangkat ke model terbaru.


2. Performa Lemot

Selain baterai, tanda-tanda lain yang perlu menjadi perhatian adalah ketika performa perangkatmu terasa lemot atau lambat. Ketika perangkat sudah terasa lambat digunakan, kamu perlu mempertimbangkan untuk mengganti ke perangkat baru.


Alasan sebuah perangkat menjadi lemot memang biasanya dipengaruhi beberapa faktor. Namun secara umum, hal itu terjadi karena perangkatmu memiliki sumber daya yang terbatas dan tidak bisa mengikuti pembaruan aplikasi yang dirilis.


3. Tak DapatUpdate Android Terbaru

Saat ini, beberapa vendor sudah menyatakan mendukung pembaruan Android hingga setidaknya empat tahun. Namun tidak sedikit, ada beberapa model yang mungkin tidak mendukung pembaruan hingga selama itu.

Jika perangkatmu merupakan salah satu model yang sudah lagi mendapatkan pembaruan Android terkini, pertimbangkan untuk mengganti ke versi terbaru. Sebab, pembaruan Android biasanya membawa sejumlah fitur baru.

Selain itu, update terkini juga biasanya membawa pembaruan keamanan untuk mencegah perangkat menjadi korban serangan siber.


4. Aplikasi Baru Tidak Lagi Mendukung

Seperti sistem operasi, pengembang juga terus memperbarui aplikasi besutannya di Android. Cara ini dilakukan untuk menghadirkan fitur baru sekaligus menambal celah keamanan.

Namun perlu diketahui, versi terbaru dari aplikasi yang dirilis tersebut biasanya tidak mendukung perangkat yang masih menjalankan sistem operasi lawas. Hal ini tentu menyulitkan mereka yang masih menggunakan perangkat dengan sistem operasi yang terlalu tua.


Apabila kamu merupakan salah satu pengguna yang sudah kesulitan menggunakan aplikasi versi terbaru, faktor itu bisa menjadi salah satu alasan untuk dirimu berpikir mengganti perangkat ke versi terkini.


5. Kehabisan Memori


Saat ini, standar memori internal yang biasa ditemui di smartphone Android adalah 64GB, 128GB, hingga 256GB. Namun, ada beberapa smartphone yang memang masih menawarkan memori sekitar 16GB atau 32GB.

Awalnya, kapasitas tersebut memang sudah mencukupi. Namun seiring berjalannya waktu, update aplikasi yang berkelanjutan ditambah dengan data yang dimiliki membuat kapasitas tersebut tidak lagi memenuhi kebutuhan.

Jika hal ini terjadi, cara untuk mengatasinya adalah dengan memperbarui perangkat yang dimiliki, sehingga kamu masih menggunakan perangkatmu dengan optimal.


https://today.liputan6.com/2950701

Selasa, 27 Oktober 2015

thumbnail

4 Mitos Ponsel Android

Sekarang ini masih ada beberapa hal mirip mitos terkait penggunaan ponsel Android yang masih dipercaya pengguna. Meskipun belum diketahui secara pasti, mitos tersebut sudah telanjur begitu melekat dengan pengguna.

Tak jarang pengguna melakukannya begitu saja. Tetapi ada pula yang bersikap skeptis dan memilih untuk tidak melakukannya. Misalnya, masalah penggunaan live wallpaper di ponsel Android atau penggunaan task killer yang dianggap membantu performa smartphone.

Oleh karena itu, mengutip dari laman Android Pit, Selasa (27/10/2015), berikut kami berikan empat mitos terkait smartphone Android serta kebenarannya.





1. Diharuskan mengisi penuh baterai ponsel saat pertama kali digunakan
Sebenarnya mitos ini sudah ada sejak lama. Biasanya ketika pertama kali membeli ponsel, penjual selalu mengingatkan untuk mengisi baterai sampai penuh sebelum digunakan. Namun, apakah saran ini benar adanya?

Ternyata mitos ini tidak sepenuhnya salah, hanya saja tindakan ini kebanyakan dilakukan untuk baterai model lama seperti Nickel Cadmiun (NiCd) dan Nickel Metal Hydrate (NiMH). Sementara, kebanyakan smartphone Android sudah dibekali dengan baterai Lithium-ions termasuk Li-ion Polymers sehingga tindakan ini sudah tidak diperlukan lagi.

Kendati tidak perlu dilakukan, cara ini dapat digunakan untuk melakukan kalibrasi terhadap kapasitas baterai. Karena biasanya setelah baterai terisi penuh, persentasi yang ditunjukkan di smartphone bisa lebih dekat dengan kenyataannya.

2. Menggunakan live wallpaper lebih boros baterai
Tidak jarang pengguna Android jarang menggunakan live wallpaper karena akan membuat baterai lebih boros. Meskipun kelihatannya masuk akal, ternyata kabar ini tidak sepenuhnya benar.

Setelah dilakukan percobaan, ternyata live wallpaper menghabiskan daya baterai yang tidak berbeda jauh dengan penggunaan wallpaper statis. Ternyata masih ada faktor lain yang mempengaruhi berkurangnya baterai, seperti tingkat kecerahan dan waktu nyala dari smartphone.

Namun diakui bahwa live wallpaper memang bisa mempengaruhi kapasitas baterai dalam beberapa kondisi. Salah satunya live wallpaper yang dipasang ternyata membutuhkan penggunaan sensor atau live wallpaper yang menampilkan update cuaca secara real-time sehingga dipastikan menggunakan data saat penggunaannya.

Oleh karena itu, sebelum menggunakan live wallpaper yang berasal dari Google Play Store perlu diperhatikan juga akses yang bisa dilakukan termasuk kemungkinan memunculkan iklan.

3. Task killer memaksimalkan performa
Task Killer mungkin menjadi salah satu fitur yang sering digunakan pengguna Android ketika smartphone mereka tiba-tiba menjadi lelet atau performanya dirasa menurun.

Meskipun banyak yang menggunakan, nyatanya task killer tidak benar-benar membantu kinerja smartphone. Bahkan, tidak sedikit sumber menyatakan bahwa penggunaan task killer dan memory cleaner dapat membahayakan smartphone pengguna.

4. Menyalakan NFC terus-menerus buat boros baterai
Sama seperti menggunakan live wallpaper, tidak jarang pengguna smartphone Android tidak mau menyalakan fitur Near Field Communication (NFC) secara terus-menerus. Banyak dari pengguna merasa bahwa menyalakan NFC akan mengakibatkan baterai lebih cepat habis.

Hal itu tidak memang tidak sepenuhnya salah, namun pengaruh dari penggunaan NFC itu sangat kecil terhadap baterai bahkan pengguna tidak akan merasakan perbedaannya. Dengan demikian, pengguna tidak perlu khawatir untuk menyalakan fitur NFC setiap saat.

Hal ini juga sudah ditegaskan oleh John Bullar, pengembang NFC, yang menyebutkan bahwa Android telah memiliki langkah pencegahan untuk hal itu. Dapat dipastikan NFC hanya akan aktif ketika diperlukan saja.
thumbnail

Onno W Purbo: Perjanjian Jokowi dan Microsoft Memprihatinkan


Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat, termasuk agenda pertemuannya dengan sejumlah petinggi perusahaan teknologi dunia seperti CEO Microsoft, Satya Nadella, masih menjadi topik hangat.

Seandainya agenda pertemuan itu tetap berlanjut, apakah yang akan dibahas oleh Presiden dengan Nadella? Terkait hal ini, pakar teknologi dan informasi Indonesia, Onno W Purbo, turut berkomentar melalui fan page Facebook yang ia kelola.


Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat, termasuk agenda pertemuannya dengan sejumlah petinggi perusahaan teknologi dunia seperti CEO Microsoft, Satya Nadella, masih menjadi topik hangat.

Seandainya agenda pertemuan itu tetap berlanjut, apakah yang akan dibahas oleh Presiden dengan Nadella? Terkait hal ini, pakar teknologi dan informasi Indonesia, Onno W Purbo, turut berkomentar melalui fan page Facebook yang ia kelola.

 



"Memprihatinkan baca perjanjian antara JOKOWI dengan Microsoft :(( ... Koq gak pada belajar dari Sejarah? Apa mau kita di jajah? Penjajahan sekarang tidak pakai bedil? tapi pakai lisensi & copyright ...," tulis Onno di Facebook yang disertai dua foto yang menunjukkan perjanjian antara Jokowi dan Facebook.

Status tersebut, menurut pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (27/10/2015), telah mendapat jempol dari 1800 pengguna Facebook dan dibagikan sebanyak 2400 kali (data per 27 Oktober 2015, pukul 10.44 WIB).

Penasaran dengan maksud Onno, pemilik akun dengan nama Andika Bambang Tetuka, pun menuliskan komentarnya, "Tolong dijelaskan lebih rinci pak..saya orang awam soalnya..kalau cuma headline aja kan susah ngertinya apalagi bahasa inggris."

Berselang dua menit, Onno menjawab pertanyaan Andika, "Sederhananya guru2 & murid dicekokin pakai Microsoft .... supaya nanti mereka lulus pakai & bayar ke Microsoft ..."

Masih di status tersebut, diketahui bahwa Onno sebenarnya sudah memberi masukan kepada pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan yang menyangkut kerja sama bilateral, termasuk kerja sama dengan Microsoft. Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga pernah membuat perjanjian kerja sama dengan Microsoft.

Implikasinya, pemerintah menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk menggunakan lisensi berbayar atas perangkat lunak Microsoft. Hal ini tentu mengundang protes. Kemudian lahirlah gerakan yang pro terhadap open source, yang bernama Indonesia Go Open Source (IGOS). Salah satunya berkat kehadiran IGOS, sistem operasi Linux --yang merupakan sistem operasi open source-- pun naik daun.

Sederhananya, Onno menyayangkan sikap pemerintah Indonesia yang tidak belajar dari masa lalu. Kerja sama dengan Microsoft dianggapnya membuang-buang uang negara, yang sebetulnya bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat dalam menggunakan perangkat lunak legal yang bersifat open source.
thumbnail

87% Smartphone Android Membahayakan Penggunanya



Para ilmuan Inggris membuktikan bahwa perangkat Android sangatlah berbahaya bila ditinjau dari segi keamanan data, dan hal ini bukanlah sebuah lelucon.

Penelitian mendalam yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Cambridge pada beberapa perangkat: menganalisis lebih dari 20.000 smartphone dari berbagai merek dan menemukan bahwa 87,7% perangkat Android yang diteliti dikategorikan rentan terhadap paling tidak satu jenis kerentanan yang kritis.

Hal mengerikan ini muncul sebagai fakta tambahan dari sebuah penelitian yang pada awalnya bertujuan untuk menemukan perangkat jenis apa yang memiliki tingkat keamanan terbaik.

Penelitian ini dilakukan dengan bantuan orang–orang biasa dengan smartphone mereka masing–masing. Para peserta menyetujui penggunaan aplikasi khusus bernama Device Analyzer dari Google Play.

Aplikasi ini membantu untuk mengetahui seberapa tahankah smartphone terhadap serangan yang berdampak luas dengan cara mengirimkan data ke perangkat lunak di masing-masing perangkat.

Tidak semua kerentanan diperhitungkan, hanya yang benar-benar mengeksploitasi secara nirkabel saja. Dari semuanya ada 32 jenis yang kritis, namun hanya 11 bug yang bisa diterapkan ke semua perangkat, dan dipperhitungkan sepanjang percobaan untuk menghasilkan hasil yang seimbang.

Untuk mengukur tingkat keamanan dari berbagai vendor Android, tim peneliti Cambridge memperkenalkan indeks FUM. Menurut siaran pers yang kami terima, Minggu (25/10/2015), singkatan ini bermakna sebagai berikut.

- F (free): Perangkat yang bebas dari kerentanan kritis setelah melewati pengujian.
- U (update): Perangkat dari vendor tertentu, yang menggunakan versi terbaru dari Android.
- M (mean): Rata-rata jumlah kerentanan unpatched di smartphone yang tidak mendapatkan pembaharuan dari vendor tertentu.

Dalam jangka waktu 4 tahun (dari Juli 2011 hinga 2015), tingkat mean dari indeks FUM untuk seluruh perangkat Android mengalami penurunan yang mengerikan, 2,87 dari 10.

Smartphone yang paling aman, seperti diperkirakan, adalah Google Nexus. Hal ini tentunya tidaklah mengherankan mengingat Google memperhatikan patching terhadap perangkatnya sendiri.

Namun, ada hal yang cukup meresahkan dari penelitian ini yaitu pengecualian secara sengaja terhadap smartphone jenis Huawei, Lenovo, dan Xiaomi. Meskipun merek–merek ini menurut IDC analytics menduduki posisi kedua, ketiga, dan keempat dalam peringkat penjualan terlaris smartphone Android.

Mengingat hal ini serta hal lainnya, maka penelitian ini belum dapat dikategorikan sebagai sebuah penelitian yang adil dan mutakhir. Namun hal ini tidaklah mengurangi tingkat kepentingan dari penelitian tersebut.

Para peneliti mampu menyajikan gambaran holistic (mungkin suram) dari ekosistem keamanan dan memberikan perhatian khusus kepada permasalahan umum di domain infosec.

Bisa dibilang bahwa Android merupakan sistem operasi (OS) yang sangat rentan. Hal ini akan terus seperti itu, kecuali Google mengubah OS serta model distribusi untuk memungkinkan adanya mekanisme update yang simultan, regular serta vendor-agnostic untuk memudahkan pengguna dalam pengurusan keamanan perangkat mereka.

Senin, 22 Oktober 2012

thumbnail

Virus Berasal dari Pembuat Anti Virus?





Jakarta - Ada anggapan bahwa virus komputer dibuat oleh produsen anti virus sendiri, apakah benar demikian? Bagaimana tanggapan Anda?

Jawaban [Vaksincom] :


Ini merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Kalau dilihat dari sisi bisnis dimana produsen antivirus mendapatkan keuntungan finansial dari melindungi komputer-komputer dari infeksi virus tentunya banyak orang akan berpikir bahwa produsen antivirus lah yang berkepentingan menyebarkan virus supaya dagangannya laku.

Kira-kira begitu yang sering dipikirkan oleh para pengguna komputer yang mungkin terpengaruh oleh intrik-intrik di sinetron atau telenovela. Untungnya para pasien yang berobat ke klinik 24 jam tidak banyak yang memiliki pemikiran seperti ini, karena kalau tidak bisa-bisa banyak dokter yang dipukuli karena dianggap menyebarkan penyakit supaya ia mendapatkan pasien.

Dalam menjawab pertanyaan seperti ini pun sebenarnya kami mengalami dilema, kalau dijawab iya kami bisa langsung didatangi oleh pihak berwajib karena menyebarkan virus adalah perbuatan melanggar hukum dan tidak boleh dilakukan oleh warga negara yang baik.

Sebaliknya, kalau dijawab tidak, mungkin penanya akan berpikir dalam hatinya : “Hare gene mana ada maling ngaku!”.

Supaya obyektif, kita bisa melihat fakta pembuat virus Top yang berhasil ditangkap oleh pihak berwajib di dunia (sayangnya di Indonesia yang tertangkap justru bukan pembuat virus, tetapi pembobol server KPU yang sebenarnya berbaik hati ingin menunjukkan kelemahan dalam sistem server KPU).

5 pembuat virus Top dunia yang tertangkap oleh pihak berwajib ini tidak ada satupun yang memiliki hubungan dengan pembuat antivirus dan produsen antivirus sama sekali tidak memberikan penghargaan atau dukungan kepada para pembuat virus ini.

1. David L. Smith yang membuat virus Melissa di tahun 1999 berhasil ditangkap oleh FBI dan dihukum 20 bulan penjara dan denda US $ 5.000 oleh pengadilan dan tidak terbukti memiliki hubungan apapun dengan produsen antivirus.

2. Onel De Guzman, programmer Filipina yang membuat virus Lovebug (I Love You) sebagai tesis akhirnya (yang ternyata ditolak).

3. Jan De Wit, pembuat virus Annakournikova di tahun 2001 merupakan anak muda berumur 20 tahun yang langsung menyerahkan dirinya kepada pihak berwajib setelah terkejut mengetahui besarnya dampak dan kerugian yang diakibatkan oleh virus buatannya.

Lucunya, penghargaan terhadap Jan De Wit justru datang dari walikota “Sneek”, daerah tempat Jon De Wit tinggal di Belanda dan ia mendapatkan tawaran pekerjaan dan penghargaan. Sebaliknya, produsen antivirus seperti Sophos justru menentang penghargaan terhadap Jon De Wit.

4. Sven Jaschan, pembuat virus Sasser dan Netsky yang mengakibatkan kelumpuhan pada banyak sistem perbankan di dunia (pembuat virus ini kemungkinan besar terinspirasi oleh Skynet dari film Terminator).

Adalah bocah jenius asal jerman yang ternyata menyesal melihat besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh virus buatannyadan teridentifikasi justru ketika sedang menyebarkan virus lain dari rumah orangtuanya yang bertujuan mereduksi kerusakan yang diakibatkan oleh virus ciptaannya.

5. Simon Vallor yang menciptakan virus Gokar, Redesi-B dan Admire yang menyebar tahun 2001 merupakan pengangguran dan berhasil ditangkap di tahun 2003 dan harus menghitung hari di bui selama 20 bulan penjara.

Dalam kenyataannya, banyak pembuat virus yang sangat membenci pembuat antivirus karena menganggap bahwa pembuat antivirus menghalangi atau menghancurkan hasil karya mereka dan hal ini terlihat jelas seperti pada aksi virus seperti Sality yang melakukan blokir akses ke situs antivirus pada semua komputer yang diinfeksinya.

Sabtu, 21 Juli 2012

thumbnail

Ribuan Akun Yahoo Dibobol, GMail dan Hotmail Kena Getahnya


Lebih dari 400.000 nama pengguna dan password dari layanan Yahoo! Voice telah dibajak dan dipublikasi ke situs web forum publik. Ternyata tak hanya akun Yahoo yang dibajak, ada pula akun GMail, Hotmail, Live, MSN, dan AOL.

Para pengguna Yahoo! Voice bisa melakukan log-in dengan akun non-Yahoo dan menentukan kata sandi sendiri.

Yahoo dalam pernyataan resmi mengatakan, akun yang dibajak merupakan data tua dari pusat data Yahoo! Contributor Network, sebuah layanan penerbitan internet yang dibeli Yahoo dua tahun lalu.

Yahoo telah menyatakan permohonan maaf dan meminta pengguna layanan Yahoo agar mengubah password. Imbauan yang sama juga dilontarkan pengelola layanan GMail, Hotmail, Live, MSN dan AOL.

Pihak AOL mengatakan, dari 400.000 akun yang dipublikasi, 1.699 di antaranya adalah akun AOL. Microsoft dan Google menolak untuk memberi data.

Banyak pakar keamanan komputasi mengkritik kinerja perusahaan internet sebesar Yahoo, yang tidak mampu melindungi data penggunanya. "Hal ini menunjukkan beberapa praktik keamanan yang longgar," kata Profesor Rob D'Ovidio dari Drexel University.

Dia mencatat bahwa para peretas berhasil mencuri 400.000 nama pengguna dan password dari sistem Yahoo dalam sehari. Menurutnya, hal ini menandakan bahwa Yahoo tidak mengenkripsi penggunanya atau metode enkripsi Yahoo mudah disusupi.

Juru bicara Yahoo, Dana Lengkeek, mengatakan, pihaknya sedang memperbaiki kerentanan sistem tersebut.

Menurut analisa perusahaan software antivirus ESET, kebanyakan akun yang dibajak itu menggunakan password yang mudah ditebak. Tercatat ada 4 password yang paling banyak digunakan, yakni 123456, password, welcome, dan ninja.

sumber